Undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah mengamanatkan bahwa perencanaan pembangunan daerah harus berdasarkan pada data dan informasi, termasuk data dan informasi spasial. Secara lebih jelas lagi dapat dilihat dalam UU no 26 tahun 2007 yang menjabarkan secara detail bagaimana data spatial digunakan untuk mendeliniasi pola dan struktur ruang. Selain itu, dalam undang-undang nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025 menegaskan bahwa aspek wilayah/spasial harus diintegrasikan ke dalam dan menjadi bagian dari kerangka pembangunan di semua tingkatan pemerintahan. Amanat undang-undang tersebut menunjukkan pentingnya penggunaan data spasial dalam proses perencanaan pembangunan.
Kendala yang terjadi saat ini adalah kurangnya ketersediaan data spasial terkini hampir di semua lembaga pemerintahan daerah, termasuk di kabupaten Gayo Lues.Hal ini disebabkan oleh masih kurangnya sumber daya manusia yang mengerti tentang bagaimana mengambil, mengolah dan memelihara data spasial.Selain itu koordinasi antar lembaga-lembaga penghasil data juga masih lemah karena masih tingginya ego sektoral.
Untuk mengatasi masalah tersebut USAID melalui proyek Indonesia Forest and Climate Support (IFACS) telah menginisiasi pembentukan GIS Forum di tiga wilayah kerja, dan salah satunya GIS Forum kabupaten Gayo Lues. Kabupaten Gayo Lues telah membentuk GIS Forum yang telah disahkan dalam SK Bupati no 50 tahun 2012. Tujuan pembentukan GIS Forum ini adalah sebagai wadah untuk saling koordinasi dan berbagi data spasial dalam mendukung kegiatan perencanaan pembangunan di kabupaten Gayo Lues.Untuk mendukung berjalannya GIS Forum tersebut USAID-IFACS telah membantu beberapa peralatanseperti komputer, GPS dan software GIS. Selain peralatan pendukung, faktor lain yang menjadi penentu dalam menciptakan GIS Forum yang baik adalah sumber daya manusia. Untuk peningkatan sumber daya manusia maka dilaksanakan proyek “Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia GIS Forum Gayo Lues dalam Bidang Geospasial”. Proyek ini dilaksanakan selama 11 bulan(09/2013-08/2014) dan didanai oleh USAID-IFACS.
Bentuk kegiatan dalam proyek ini adalah pelatihan dan pendampingan pasca pelatihan. Pelatihan-pelatihan yang dilaksanakan adalah: Pelatihan GIS Lanjut, Pelatihan Penginderaan Jauh (Remote Sensing), Pelatihan web GIS dan Pemetaan Partisipatif. Setelah kegiatan pelatihan dilanjutkan dengan pendampingan teknis kepada GIS Forum untuk menindak lanjuti hasil pelatihan dengan keluaran yang nyata. Keluaran dari pendampingan GIS adalah tersusunnya sebuah Geodatabase kabupaten Gayo Lues dengan pembagian tema data sesuai dengan standar ISO TC114. Untuk pendampingan penginderaan jauh dihasilkan data penutupan lahan kabupaten Gayo Lues berdasarkan analisa data satelit ALOS dan Landsat 8. Kemudian keluaran dari pendampingan web GIS adalah tersedianya sebuah web GIS untuk mempublikasikan data-data spasial kabupaten Gayo Lues sehingga dapat diakses oleh masyarakat umum. Dan terakhir keluaran dari pendampingan pemetaan partisipatif adalah tersedianya beberapa peta desa yang dalam proses pembuatannya melibatkan partisipasi warga desa setempat. Peta desa ini kemudian diolah ke dalam format vektor dan disimpan dalam Geodatabase.
Tujuan jangka panjang (goal) dari proyek ini adalah terbentuknya kapasitas pengelolaan data spasial di Kabupaten Gayo Lues yang memiliki kemampuan yang handal dalam mengambil, mengolah, memelihara dan mempulikasikan data spasial, sehingga dapat dipergunakan dengan optimal untuk mendukung kegiatan perencanaan pembangunan.
Suhada Arief/Project Manager